Minggu, 07 September 2008

Warga pantura kesulitan air bersih dan minyak tanah


SERANG, TRIBUN - Warga di sejumlah desa di Kecamatan Tirtayasa terpaksa harus membeli air bersih untuk keperluan sehari-hari sejak dua bulan terakhir. Pasalnya sumur dan sungai yang menjadi sumber air bersih warga selama ini mengalami kekeringan hingga tidak bisa dimanfaatkan sama sekali.

Demikian diungkapkan tokoh pemuda setempat, Aldin, Minggu (7/9), kepada Tangerang Tribun melalui ponselnya. "Sebetulnya peristiwa warga harus membeli air bersih itu udah lama, tapi puncaknya terjadi pas sehari menjelang puasa kemarin," katanya.

Adapun sejumlah desa yang yang dimaksud Aldin adalah Lontar, Sidayu dan Alang-alang. Wrag di ketiga desa tersebut terpaksa harus membeli air bersih seharga Rp 1.500 per jerigen isi 25 liter. Sementara dalam satu hari sedikitnya satu rumah tangga memerlukan 5 jerigen air bersih. "Udah gitu depot tempat beli air juga jauh, di luar desa, bisa sekiloan lah jaraknya. Nah kadang-kadang depot itu juga keabisan air," imbuhnya.

Kesulitan warga di wilayah Pantura (pantai utara) tersebut tidak berhenmti sampai disitu. Sekertaris Jenderal FKPN Pontirta (Forum Komunikasi Petani dan Nelayan Kecamatan Pontang, Tanara dan Tirtayasa) Iwan Sofwan belum lama ini memberitahu Tangerang Tribun, bahwa di Kecamatan Tirtayasa, warganya kini tengah kesulitan mendapatkan minyak tanah. Pasalnya, pasokan minyak tanah bagi warga disana banyak diselewengkan ke wilayah Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. "Di Kronjo itu kan kabarnya minyak tanah bersubsidi sudah ditarik kareba preogram konversi energinya sudah jalan. Sementara faktanya kebutuhan warga disana akan minyak tanah masih tinggi, jadilah harga minyak tanah disana bisa mencapai Rp 10.000 per liter. Pedagang di Tirtayasa ya lebih milih jual minyak tanah mereka ke Kronjo dong. Kalau pun di kami ada, harganya bisa Rp 7.000-an per liter nya," paparnya.

Untuk itu, Iwan meminta Pemerintah Kabupaten Serang bersama Kepolisian agar segera meredam dan menindak praktek penyelewengan minyak tanah tersebut.(idm)

Tidak ada komentar: