Minggu, 14 September 2008

Pemkab diminta tertibkan penambangan pasir

SERANG, TRIBUN - Pemerintah Kabupaten Serang diminta untuk segera menertibkan aktivitas penambangan pasir darat di Kampung Brambang, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa. Permintaan dari sejumlah kalangan ini menyusul telah terjadinya pemblokiran jalan di kampung tersebut oleh warga sebagai bentuk protes terhadap aktivitas penambangan pasir darat disana.

Sekertaris Jenderal FKPN Pontirta (Forum Komunikasi Petani dan Nelayan Kecamatan Pontang, Tanara dan Tirtayasa) Iwan Sofwan, Minggu (14/9), mengatakan,pemblokiran yang dilakukan warga tersebut sebagai bukti dari absennya peran Pemerintah Kabupaten Serang dalam menjaga ketertiban di masyarakat. "Kalau masyarakat akhirnya sampai bergerak sendiri, artinya kan pemerintahnya diam saja," ujarnya. Oleh karena itu, kata Iwan, saatnya kini bagi Pemkab Serang untuk bergerak melakukan penertiban terhadap aktivitas penambangan pasir darat tersebut. Lebih lanjut Iwan juga mempertanyakan apakah aktivitas penambangan pasir darat tersebut mengantongi perijinan dari Pemkab Serang atau tidak. "Logikanya kan kalau perijinan ditempuh dengan benar, imbas aktivitas pertambangan itu kan akan minimal. Beda dengan yang tidak ada ijinnya, ya semaunya saja," imbuhnya.

Secara terpisah anggota Komisi D DPRD Kabupaten Serang Najib Hamas juga menyampaikan desakannya. Kata Najib, Bupati Serang Taufik Nuriman harus segera memberikan instruksi kepada dinas terkait untuk melakukan penertiban. "Jangan sampai tindakannya terlambat sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Menurut Najib, Pemkab Serang harus berani melakukan penutupan terhadap aktivitas penambangan yang memang tidak memiliki ijin. Penambangan tanpa ijin tersebut, lanjutnya, telah merugikan pemerintah daerah dan warga sekitar lokasi, serta lingkungan. "PAD (Pendapatan Asli Daerah) tidak masuk, lingkungan rusak, masyarakat marah. Nunggu apa lagi?" katanya.

Sebelumnya warga Kampung Brambang telah melakukan pemblokiran jalan di kampung mereka dengan batu-batu besar yang mereka dapatkan dari kali setempat. Pemblokiran tersebut dimaksudkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap aktivitas penambangan pasir darat di kampung tersebut yang telah mengakibatkan jalan menjadi rusak parah sepanjang tahun. Akibat pemblokiran tersebut, puluhan mobil pengangkut pasir pun sempat tak bisa lewat sampai akhirnya pihak penambang pasir berjanji akan ikut menjaga kondisi jalan.(idm)

Tidak ada komentar: