Senin, 15 September 2008

Taufiqurrahman Rukie : Berjuang bisa dimana saja

Muncul pertanyaan dibenak sejumlah kalangan saat nama mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Rukie tercatat sebagai pendaftar calon anggota DPD RI di KPU Banten. Bukan apa-apa, soalnya menurut sejumlah kalangan tersebut, Rukie sudah sepantasnya mengikuti ajang pertarungan di kancah politik nasional yang lebih besar ketimbang hanya mendaftar menjadi calon anggota DPD, seperti ikut bursa nama calon wakil presiden misalnya. Maklum, Rukie bukan hanya merupakan nama besar di Banten, melainkan juga di tingkat nasional. Sepak terjang KPK di bawah kepemimpinan Antazari Azhar saat ini, tidak lain merupakan peninggalan buah tangan Rukie. Untuk menjawab pertanyaan sejumlah kalangan tersebut, wartawan Tangerang Tribun Idham Gofur belum lama ini mewawancarai dia di tengah-tengah dia menggelar acara sosialisasi pencalonnya menjadi anggota DPD.


Tribun : Sejumlah kalangan menyayangkan pencalonan anda menjadi anggota DPD, menurut mereka anda lebih pantas ikut bursa cawapres. Tanggapan anda?


Rukie : Sebelumnya tentu saya ingin mengapresiasi pandangan tersebut. Tentu saja saya ingin mengucapkan terima kasih atas pandangan tersebut. Hanya saja menurut saya berjuang untuk rakyat dan negara itu bisa dimana saja dan dengan menjadi apa saja. Saat ini jujur keinginan saya yang terdalam adalah bagaimana memajukan tanah kelahiran saya, Banten.


Tribun : Tapi bukankah kalau ingin memajukan daerah, anda akan lebih punya power dan potensi jika menjadi kepala daerah?


Rukie : Ya itu tadi jawabnya. Berjuang untuk rakyat itu bisa dengan menjadi apa saja dan dimana saja. Sebenarnya tidak perlu menjadi kepala daerah dulu untuk bisa memajukan daerah. Dari kita-kita ini saja dulu sebagai warga, itu sudah sangat bisa. Jadi mulai lah dari diri sendiri dari yang kecil-kecil saja. Bagaimana menjaga kebersihan, ketertiban atau keamanan lingkungan misalnya. Bagaimana untuk tidak menyuap jika sedang berurusan dengan birokrasi dan sebagainya.


Tribun :Bukankah wewenang DPD saat ini sangat kecil, bagaimana anda mensiasatinya?


Rukie : Saya kira seberapa kecilnya pun wewenang yang dimiliki DPD, namun secara substansi wadah yang namanya DPD itu sudah benar. Kita (anggota DPD) nanti tinggal menyamakan persepsi saja untuk bagaimana caranya agar lembaga ini berdaya dobrak tinggi. Kalau semua anggota DPD sudah memiliki visi yang sama mengenai apa yang harus kita perbuat, saya yakin semua akan menjadi mudah. Tidak seperti DPD sekarang yang nyaris tidak ada bunyinya. Mungkin kita bisa mulai dengan merevisi undang-undang tentang DPD.


Tribun : Apa target anda jika nanti berhasil duduk sebagai anggota DPD dari Banten?


Rukie : Sebenarnya saya kurang setuju dengan istilah target yang anda gunakan. Saya kira jangan lah kita ini selalu terfokus dengan target ini dan itu, yang penting niat dan usaha nya. Begini, kita harus akui Banten masih jauh tertinggal seperti kebanyakan daerah-daerah lain di Indonesia. Sebagai anggota DPD dari Banten tentu saya ingin agar Banten bisa mengejar ketertinggalan itu. Bagaimana dunia pendidikan maju, semua rakyat Banten bisa bersekolah. Saat ini angka putus sekolah dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah saya dengar masih lumayan tinggi. Berikutnya, bagaimana rakyat banten bisa mendapatkan akses kesehatan yang memadai dan terjangkau. Bagaimana infrastruktur jalan dan lainnya bisa berfungsi dengan baik. Itu saja dulu untuk tahap awal. Saya akan perjuangkan itu. Karena kalau hal-hal yang elementer tadi bisa dibenahi, kesananya sudah tinggal ngikutin.


.

Tidak ada komentar: