Kamis, 28 Agustus 2008

Mentan : pasokan bahan pokok selama puasa aman





SERANG, TRIBUN - Meski awalnya sempat terjadi kekhawatiran akan terjadinya kekurangan pasokan telur ayam selama bulan puasa dan lebaran kali ini, namun setelah dilakukan rapat koordinasi antar Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan dan Industri, asosiasi pemasok, serta seluruh pemerintah daerah, pasokan telur ayam tersebut ternyata mencukupi.
Demikian diakui Menteri Pertanian Anton Apriantono saat ditanya wartawan disela-sela kunjungannya ke industri pengolahan daging ayam , PT Charoen Phokpand Indonesia di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Rabu (27/8). "Awalnya sempat ada kekhawatiran (langkanya telur ayam) itu, tapi setelah rapat koordinasi beberapa hari kemarin ternyata cukup kok," katanya. Selain telur ayam, bahan pokok yang dipastikan pasokannya aman selama bulan puasa dan lebaran kali ini adalah daging ayam dan beras. Meski begitu untuk lebih memastikan, Anton mengaku akan langsung melakukan pemeriksaan ke sentra dan pemasok bahan-bahan pokok tersebut. "Habis ini saya mau langsung meninjau ke gudang Bulog dan penggilingan padi," imbuhnya.
Sementara itu data Departemen Pertanian menunjukan, memasuki bulan September produksi sejumlah bahan pokok mengalami penurunan. Produksi beras misalnya, pada bulan September tercatat 2.367.000 ton, menurun dari bulan ini yang mencapai 2.843.000 ton. Sementara kebutuhannya sendiri bulan September diperkirakan sebanyak 3.328.000 ton. Angka kebutuhan ini diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun. Begitu juga dengan komoditas gula pasir dan telur ayam. Meski begitu Departemen Pertanian menyatakan kekurangan produksi pada tiga komoditas bahan pokok tersebut akan dipenuhi oleh kelebihan produksi bulan-bulan sebelumnya atau dengan impor, sehingga diyakini hingga akhir tahun ketersediaan ketiga komoditas bahan pokok tersebut akan surplus.
Anehnya meski ketersedian bahan pokok tersebut dilaporkan mencukupi, namun masih menurut data Departemen Pertanian, harga bahan-bahan pokok tersebut pada bulan ini mengalami kenaikan 2 hingga 8 persen. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada telur ayam yang mencapai 8,16 persen, dari Rp 13.328 per kg pada bulan lalu menjadi Rp 13.525 per kg pada bulan ini. Kenaikan harga bahan pokok tersebut disusul berikutnya oleh komoditas daging ayam dan daging sapi yang masing-masing naik 5,38 persen dan 2,37 persen.
Terkait kenaikan harga pada komoditas daging ayam, Bussines Director PT Charoen Phokpan Indonesia Rusmin Riyadi mengatakan, hal itu disebabkan oleh naiknya harga pakan ternak pasca kenaikan harga BBM bulan Mei lalu. "Apalagi kebutuhan ayam ini kan 74 persennya memang dipenuhi oleh pedagang-pedagang di pasar tradisional, yang tentu saja fluktuasi harganya sulit dikendalikan. Perusahaan seperti kita ini hanya mengcover sisanya yang 26 persen," imbuhnya.(idm)

Tidak ada komentar: