Minggu, 24 Agustus 2008

Aqua lolos dari "lubang jarum"





SERANG, TRIBUN - Pembangunan pabrik Aqua-Danone di Desa Curug Go'ong, Kecamatan Padarincang, yang sebelumnya sempat terhenti akibat adanya penolakan warga, akhirnya bisa dilanjutkan.
12 dari 13 kepala desa di Kecamatan Padarincang menyatakan dukungannya terhadap pembangunan pabrik tersebut dihadapan Bupati Serang Taufik Nuriman dalam sebuah pertemuan yang difasilitasi oleh tokoh masyarakat setempat yang juga Ketua DPRD Kabupaten Serang, Hasan Maksudi, di sebuah rumah makan di Cilegon, Jum'at (22/8) malam. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Daerah Bidang Tatapraja Kabupaten Serang Memed Muhamad, Asda Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Serang Lalu Attarusalam Rais, Kepala Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Serang Anang Mulyana, sejumlah tokoh pemuda, LSM dan tokoh masyarakat Kecamatan Padarincang.
Dalam surat dukungan yang dibacakan oleh Kepala Desa Batu Kuwung Udin Syafarudin, para kepala desa tersebut menyatakan mendukung pembangunan pabrik Aqua tersebut dengan sejumlah persyaratan yang harus di penuhi oleh pihak perusahaan yakni PT Tirta Investama. Dengan demikian, mereka juga meminta Bupati untuk mencabut surat pemberhentian sementara yang pernah diberikan kepada perusahaan. Adapun persyaratan yang diajukan adalah, tuntutan agar perusahaan mengedepankan etika dalam menjalankan investasinya, perusahaan merekrut tenaga kerja setempat dan memberikan sejumlah kompensasi yang nilai dan teknis pemberiannya akan diatur kemudian. "Tuntutan-tuntutan ini dulu pernah kami sampaikan kepada perusahaan saat mereka mulai membangun, tapi perusahaan menjawab, mereka sudah melakukan segala sesuatunya sesuai prosedur, dan mereka mempersilahkan kami menanyakan hal tersebut kepada pemerintah daerah setempat. Oleh karena itu kami dulu sepakat untuk menolak pabrik itu dengan meminta tolong kepada LSM," ujar Udin menceritakan awal mulanya terjadi penolakan warga terhadap pembangunan pabrik tersebut.
Dalam pertemuan tersebut Hasan Maksudi kemudian juga membacakan surat persetujuan pihak perusahaan atas tuntutan-tuntutan masyarakat tersebut. Dalam surat yang ditandatangi Presiden Direktur PT Tirta Investama Bernard Ducros itu disebutkan, perusahaan bersedia untuk menjaga sumber mata air di sekitar lokasi pabrik, perusahaan akan menggunakan tenaga kerja dari masyarakat sekitar lokasi pabrik sedikitnya 2/3 bagian, ikut memberdayakan masyarakat melalui program CSR dan menghormati kegiatan beribadah masyarakat setempat. "Hal itu ditegaskan perusahaan mengingat ada kekhawatiran dari masyarakat kalau keberadaan pabrik multi nasional itu akan mempengaruhi iklim religius islami yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat setempat," imbuh Hasan.
Menanggapi dukungan tersebut, Bupati mengaku lega dan berharap polemik yang terjadi selama ini terkait pembangunan pabriuk tersebut bisa diakhiri. Bupati berjanji akan segera menindaklanjuti dukungan tersebut dengan mengundang pihak perusahaan dalam beberapa hari kedepan.(idm)

Tidak ada komentar: